Thursday, March 14, 2013

Compressor





1 FungsiKompressor ini adalah jantung dari suatu sistem refrigerasi. Berfungsi untuk
Kompressor ini adalah jantung dari suatu sistem refrigerasi. Berfungsi untuk memompa refrigerant yang merupakan pembawa panas / kalor dalam
suatu siklus refrigerasi sehingga terjadi proses perpindahan panas yang
masuk dan keluar sistem tersebut. Kompressor ini dapat dianggap sebagai
pompa uap/gas yang berfungsi untuk mengurangi tekanan pada sisi tekanan rendah (suction side)
dari sistem, dimana evaporator termasuk di dalamnya dan
menaikan tekanan pada sisi tekanan tinggi (high side/discharge) dari sistem.

1.2 Kerusakan pada Kompresor terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Kerusakan Elektrik : Kerusakan yang terjadi pada bagian motor
penggeraknya.
2. Kerusakan Mekanik : Kerusakan yang terjadi pada bagian mekanik
kompresornya.

1.2.1 Langkah Pengecekan Komponen Elektrik.
1. Menentukan Terminal Motor Kompressor
Kompresor yang biasa digunakan pada kulkas adalah jenis hermetic1 satu
fasa, dimana pada jenis ini motornya memiliki 3 terminal, yaitu:
1. Terminal R (run)
2. Terminal S (start)
3. Terminal C (common)
Apabila terminal motor Kompresor tidak diberi tanda, maka untuk menentukan
terminal motor kompresor dilakukan dengan menggunakan ohm‐meter.
Langkah pengecekan:
1. Buka tutup (cover) terminal motor kompresor.
2. Lepaskan kabel yang terhubung ke relay dan overload.
3. Lepaskan relay dan overload yang terpasang pada terminal.

Kompresor, Relay dan Overload
4. Dengan menggunakan ohm‐meter, ukurlah tahanan ketiga terminal
motor kompresor tersebut.
5. Dari ketiga terminal diatas cari nilai tahanan yang terbesar, maka
terminal yang satunya (yang tidak diukur) dipastikan bahwa itu terminal
C (common).
6. Kemudian hubungkan test leads dari ohm‐meter ke terminal C dan test
lead yang satunya lagi kedua terminal yang lainnya. Carilah nilai tahanan
yang lebih kecil. Tahanan yang lebih kecil adalah terminal R (run)
sedangkan tahanan yang lebih besar adalah terminal S (start).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan compressor


Dalam pemasangan compressor ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
- Apa penyebab compressor lama tidak dapat berfungsi/rusak?
#  Voltase yang tidak stabil
#  Ada kerusakan pada sistem electrical
#  Adanya kebocoran sehingga oli berkurang didalam compressor
#  Faktor penyusutan/ lamanya pemakaian
- Apakah voltase listrik sudah stabil?
- Pastikan sistem lainnya dalam rangkaian sistem baru/berfungsi dengan baik sehingga tidak terjadi penyumbatan;

#  Filter dryer(harus diganti)
#  Expantion valve(Direkomendasikan untuk diganti)
#  Oil separator dan accumulator
#  lainnya yang tidak disebutkan diatas
- Apakah saluran pipa sudah dibersihkan dengan R11 dan didorong bersih oleh N2?
- Apakah sistem menggunakan oil separator dan accumulator(direkomendasikan untuk diganti), pada saat Flushing R11 jangan melewati oil separator dan accumulator.
- Pastikan spesifikasi compressor yang dibutuhkan sistem telah sesuai.
- Umumnya compressor tidak bergaransi, maka telitilah dalam pemasangan.
- Cek terminal R-S-T compressor dengan multitester.
- Cek kecukupan oli pelumas pada compressor.
- Sebelum pengelasan compressor harap di tes terlebih dahulu, pastikan rangkaian posisi R-S-T atau T1-T2-T3 atau L1-L2-L3 dari sumber listrik ke panel PCB,  kontraktor, kemudian  keterminal compressor telah benar dan dipastikan discharge dan suction telah berfungsi dengan baik.(Khusus compressor tertentu apabila pemasangan rangkaian listrik terbalik akan menyebabkan compressor tersebut berdengung/putaran terbalik dan berakibat rusak seketika).
- Pengelasan compressor dibutuhkan keahlian pengelasan yang cepat dan rapi, apa bila pengelasan terlalu lama akan menyebabkan terminal didalm compressor meleleh dan kontak bodi.
- Pastikan stop kran/hand valve sudah dalam posisi terbuka.
- Vaccum menggunakan mesin vaccum sampai -30Psig
- Pengisian gas pendingin direkomendasikan produksi Dupont, isi secara perlahan sampai mencapai batas Low pressure yang ditentukan, barulah mesin dijalankan.
- Kontrol Tekanan standard tergantung jenis gas pendingin yang direkomendasikan.
- Kontrol tegangan Ampere standard yang direkomendasikan.
- Pastikan tidak ada kebocoran gas pendingin pada sistem.
- Pastikan Condensor dab evaporator telah dibersihkan untuk menghasilkan dingin maksimal pada Evaporator.
- Dalam pemasangan compressor selalu ada resiko gagal, maka pasanglah deng teknisi yang profesional, berpengalaman dan bertanggung jawab.

Penyebab Kerusakan Compressor



Pada umumnya penyebab kerusakan-kerusakan yang terjadi pada compressor disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengelasan yang terlalu lama.
2. Voltase listrik yang ditidak stabil.
3. Kehilangan Phase.
4. Kehilangan pelumas pasa saat mencapai titik panas tertentu.
5. Terjadi Penyumbatan pada saluran discharge.
6. Terjadi penyumbatan pada filter dryer / expansi.
7. Kekurangan volume oli karena saluran discharge yg panjang.
8. Kebanyakan gas liquid dalam saluran suction.
9. Pengantur suhu (Thermostat) yang tidak berfungsi mengakibatkan compressor bekerja terus-menerus
10. Faktor Usia / penyusutan
Solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan compressor sebagai berikut:
1. Keahlian pengelasan yang baik
2. Perbaiki sumber listrik atau memasang overload kontaktor
3. Memasang Phase Failure Relay
4. Memasang Oil Protector controll (OPC)
5. Melakukan Flashing & Nitrogen (N2)
6. Ganti Filter dryer/ expansi dengan yang baru
7. Memasang Oil Separator
8. Memasang Suction Akumulator
9. Menganti Thermostat
10. Ganti Compressor dengan yang baru

Mengenal bagian-bagian Air Conditioner


AC Expansion valve system
Mari kita saling berbagi sedikit info mengenai bagian-bagian air conditioner ( AC ), Sebenarnya saja sih di dalam unit air conditioner ( AC ) itu. Nah ini dia Bagian-bagian dari Air Conditioner ( AC ) adalah meliputi,Compressor ac , Kondensor, Evapurator, Pengering, Pipa Kapiler Atau Ekspansi, Straeiner ( filter ). Nah nanti bagian-bagian dari unit AC akan kami jelaskan.Dan yang paling penting untuk Air Conditioner adalah PERAWATAN berkala ( Rutin di bersihkan ), Ayo sekarang mari kita bahas tentang bagian-bagian dari Air Conditioner :
Compressor / Kompressor
Merupakan bagian yang paling penting dari mesin pendingin, compressor ac menekan bahan pendingin kesemua bagian dri system. Pada system refrigerasi compressor ac bekerja membuat perbedaan tekanan pada masing – masing bagian. Karena dengan adanya perbedaan antara sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah, maka bahan pendingin cair dapat melalui alat pengatur aliran ke evaporator.
Fungsi compressor ac sendiri adalah menghisap gas refrigerant dari evaporator yang bertekanan dan bertemperatur rendah kemudian memampatkan gas tersebut menjadi gas yang bertekanan dan bertemperatur yang tinggi.
Kondensor
Kondensor adalah alat untuk membuat kondensasibahan pendingin gas dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Untuk penempatanya sendiri, kondensor ditempatkan diluar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat membuang panasnya keluar. Kondensor merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembunan. Refrigerant yang yang dipompakan dari kompresor akan mengalami penekanan sehingga mengalir ke pipa kondensor, kemudian mengalami pengembunan. Dari sini refrigerant yang sudah mengembun dan menjadi zat cair akan mengalir menuju pipa evaporator.
Evaporator
Evaporator merupakan jaringan pipa yang berfungsi sebagai penguapan. Zat cair yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena mengalami penguapan. Selanjutnya udara tersebut mampu menyerap kondisi yang ada dalam ruangan mesin pendingin. Selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tenaga hisapan.
Pengering
Pengering terdiri dari sebuah silinder yang berisi desikan. Desikan tersebut dibungkus dengan maksud untuk mempermudah saat penggantiannya. Fungsi lain dari pembungkus desikan tersebut agar serbuk desikan yang halus tidak keluar dari pengering dan ikut larut bersama refrigerant. Sedangkan pengering sendiri berfungsi untuk menghilangkan uap air dari refrigerant.
Pipa kapiler atau ekspansi
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendinginyang mempunyai diameterpaling kecil jika dibandingkan dengan pipa – pipa yang lainya. Pipa kapiler ini biasanya berukauran diameter 0,8 – 2,0 mm dengan panjang kurang lebih 1 meter. Permasalahan yang sering timbul pada pipa kapiler ini adalah karena kebocoran atau tersumbat. Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekananan mengatur cairan refrigerant yang mengalir di pipa kapiler. Sebelum gas mengalir ke pipa kapiler harus melalui alat yang disebut dried stainer atau saringan.
Ekspansiberfungsi sama seperti pipa kapiler. Ekspansi disini sebagai pengontrol refrigerant / freon yang mengalir dari pipa ke pipa lainya.

Tips Pemilihan AC dengan tepat


Istilah umum yang ada bila kita membahas AC adalah PK. Mungkin pengertian PK sendiri masih belum diketahui bagi banyak orang. PK merupakan singkatan dari Paard Kracht. Ini adalah sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan BTU (British Thermal Unit). BTU inilah yang menentukan tingkat kesejukan udara yang dihasilkan.

Memang, untuk menghasilkan BTU yang besar memerlukan PK yang besar pula. Itulah sebabnya tingkat dingin yang dihasilkan oleh AC sering ditentukan berdasarkan PK nya.



Bagaimana menentukan PK yang sesuai bagi ruangan kita? Untuk menjawabnya, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Panjang ruangan (m) x Lebar ruangan (m) x Tinggi ruangan/3 (m) x 500

Lalu cocokkan dengan pembagian berikut:

Memilih PK ACHasil PK

5000 ½

7000 ¾

9000 1

12000

Contoh:

Ruangan kamar berukuran panjang 6 m, lebar 3 dan tinggi standar 3 m. Maka hasil perkaliannya menjadi 5 x 3 x 3/3 x 500 = 7500. Maka setelah dicocokkan dengan tabel diatas, angka tersebut berada diantara 7000 dan 9000, jadi dapat digunakan AC dengan ¾ PK atau 1 PK.

Sebagai saran, sebaiknya digunakan AC berukuran 1 PK agar kerja AC tidak terlalu berat, karena bila yang digunakan AC ¾ PK, berarti AC harus bekerja lebih berat agar dapat menyesuaikan dengan ukuran ruangan.

Agar AC memberikan hasil yang maksimal dalam menyediakan udara yang segar berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

Sesuaikan ukuran ruangan dengan kapasitas AC.

Jangan diletakkan tepat di depan pintu, karena udara akan lebih mudah keluar ke ruangan lain.

Jangan letakkan AC terlalu dekat dengan atap. AC mengambil udara dari atas, maka bila terlalu dekat dengan plafon, ruang yang sempit menyebabkan udara yang masuk tidak maksimal.

Cuci filter AC 1 bulan sekali.

Lakukan pencucian evaporator AC 3 bulan sekali.

AC Inverter




Kemajuan teknologi begitu cepat, secepat waktu yang kita semua jalani, persaingan di dunia bisnis begitu ketatnya membuat saya harus sering giat belajar, disini kami mencoba untuk posting tentang air conditioner dengan teknologi INVERTER yang menurut kabarnya sangat hemat energi, rupanya tahun semakin kesana semakin tambah canggih saja ya ? bagaimana dengan saya yang memang jarang sekali baca-baca masalah kemajuan dunia teknologi.

Baiklah saya tidak akan panjang lebar berbicara masalah yang satu ini tentang ke majuan dunia ( Air Conditioner ) dengan teknologi INVERTER, Yang dimaksud dengan Teknologi Inverter pada pendingin ruangan (AC) Belakangan ini mungkin kita sering mendengar mengenai teknologi inverter (inverter technology) yang ada di dalam pendingin ruangan (AC) model terbaru tapi mungkin kita masih bertanya apa sih kehebatannya ?
INVERTER yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat/komponen untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini INVERTERnya terdiri dari Rectivier dan Pulse-width modulator, dengan menggunakan INVERTER motor listrik menjadi variable speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.


Seperti diketahui bahwa AC adalah salah satu “penyumbang” tagihan PLN karena itu memang kita harus lebih teliti dalam membeli AC.
Teknologi Inverter adalah teknologi yang terintegrasi di dalam unit outdoor yang ada di AC dimana dengan menggunakan teknologi Inverter, ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan:

1. Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan

2. “Tarikan” pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan teknologi inverter.

3. Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30% lebih kecil dibandingkan AC biasa.

4. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.

5. Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi (silahkan lihat gambar di atas).

Masih bingung mengenai cara kerjanya, Gampang kok ?

Bila anda menggunakan AC yang tidak mempunyai teknologi inverter, pada saat anda menyalakan dan men-set suhu ruangan 25 derajat maka AC akan bekerja “sangat keras” sampai ke posisi maksimal untuk segera mencapai suhu tersebut dan setelah tercapai, otomatis AC akan berhenti bekerja dan kemudian akan bekerja lagi bila suhu ruangan mulai meningkat dan begitu seterusnya. Dalam hal ini otomatis, daya listrik yang digunakan sangat berfluktuasi sehingga dapat dikatakan suatu hal pemborosan.
Sedangkan pada AC dengan teknologi inverter, suhu ruangan yang telah di-set dapat dijaga suhunya sehingga kerja unit outdoor tidak berat dan pada akhirnya dengan fluktuasi suhu yang kecil (hampir dikatakan NOL), otomatis akan lebih menghemat listrik.

Keuntungan Teknologi Inverter :

# Hemat Energi
AC Inverter memiliki sirkuit yang menghasilkan efisiensi pada pengoperasi untuk mengontrol daya pendinginan. Mampu menghemat biaya konsumsi listrik sampai dengan 50% dibanding AC non Inverter.

# Dingin Lebih Cepat.
Begitu dinyalakan, AC Inverter akan menghasilkan kekuatan pendinginan yang tepat agar ruangan lebih cepat dingin. Temperatur ruangan dapat dicapai 1.5 kali lebih cepat dari AC Non Inverter.

# Kontrol kekuatan yang fleksibel.
Pada saat kekuatan maksimum suhu ruangan akan lebih dingin,sementara saat kekuatan berada ditingkat minimum akan mengontrol temperatur pada suhu yang tepat untuk memberikan kenyamanan bagi Anda.

Tetapi teknologi yang canggih dan dapat menghemat tagihan PLN ini harus anda bayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan AC yang belum menggunakan teknologi inverter.